Contoh makalah tentang Tirta Empul lengkap

Micrrosoft Word 2013
Ukuran kertas A5 ( 14,8cm , 21cm )
Top       : 2 cm
Left       : 3 cm
Bottom : 2 cm
Right    : 2 cm


Tirta Empul

Oleh :

Serba Trik
18
X Perhotelan 3

Penerbit :

serbatriksatu.blogspot.com


Kata Pengantar
Om Swastyastu
Pertama-tama saya ucapkan terimakasih dan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyamg Widi Wasa karena berkat kehendak beliau saya bias mengerjakan tugas makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini berisi tentang dampak globalisasi terhadap situs kebudayaan di Pura Tirta Empul. Di sini kita akan belajar tentang dampak dari globalisasi. Yang saya tekankan disini adalah di bidang kebudayaan khususnya adalah situs kebudayaan Pura Tirta Empul.
Mungkin makalah ini belum sempurna dan mungkin masih banyak terdapat kesalahan dalam penulisannya, untuk itu saya minta maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan bagi pembaca. Semoga makalah ini bias bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca. Akhir kata saya ucapkan terimakasih.
Om Santih, Santih, Santih Om.


DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................. 2
Daftar Isi.......................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang.......................................................... 4
1.2  Rumusan Masalah..................................................... 6
1.3  Tujuan....................................................................... 7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengaruh Globalisasi Terhadap Situs Kebudayaan
Pura Tirta Empul............................................................. 8
2.2  Dampak Globalisasi Terhadap Situs Kebudayaan
Pura Tirta Empul............................................................. 10
2.3  Cara Menyikapi Dampak Negatif Globalisasi Terhadap
Situs Kebudayaan Pura Tirta Empul............................... 11
BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan............................................................... 14
3.2  Saran......................................................................... 15
Daftar Pustaka................................................................. 16


BAB  I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pura Tirta Empul berada di Desa Manukaya kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Bali. Pura Tirta Empul dibangun sekitar tahun 962 pada masa pemerintahan dinasti Warmadewa, abad ke-10 hingga 14 Masehi. Lokasi pembangunan pura sengaja dipilih dekat sumber air besar di kawasan Gianyar Bali. Kini, Pura Tirta Empul menjadi salah satu peninggalan bersejarah di Bali. Keindahan pura, keunikan mata air, dan tingginya nilai sejarah yang dimiliki menjadikan Pura Tirta Empul terkenal di kalangan masyarakat Bali dan manca negara. Tempat ini dianggap istimewa oleh penduduk karena keberadaan sumber mata air yang mengalir tanpa henti di lingkungan pura. Dari situlah nama Pura Tirta Empul berasal. Ya, secara etimologi, Tirta Empul memang berarti air yang menyembur dari dalam tanah. Legenda sumber mata air ini adalah konon dahulu kala Bali memiliki seorang raja sakti bernama Maya Dewana, beliau memimpin dengan lalim dan melarang rakyatnya melangsungkan upacara keagamaan. Mengetahui tindakan jahat Maya Dewana, Bharata Indra dan pasukannya datang untuk menghentikan sepak terjang Mayadewana. Namun, dengan kesaktiannya Mayadewana menciptakan mata air beracun (cetik) guna memusnahkan pasukan Bharata Indra. Untuk mengatasi hal tersebut, Bharata Indra menancapkan tombaknya ke tanah dan menciptakan pancaran air suci dari bekas tancapan tombak yang mampu menyembuhkan pasukannya yang terkena racun. Mata air itulah yang dipercaya sebagai Tirta Empul saat ini. Pura Tirta Empul terbagi menjadi 3 kawasan yang berbeda yaitu Jaba Pura (bagiandepan), Jaba Tengah (bagian tengah), dan Jeroan (bagian dalam). Daya tarik utama Pura Tirta Empul terletak di Jaba Tengah di mana sebuah kolam pemandian berisi sekitar 30 pancuran air berada. Kolam ini dikenal dengan nama Tirta Empul dan dipercaya mampu menyucikan manusia dari hal-hal negatif seperti roh jahat, kemalangan, atau bibit penyakit, namun hanya beberapa pancuran saja yang bisa digunakan warga untuk menyucikan diri. Pancuran di Tirta Empul memiliki nama dan khasiat yang berbeda-beda, di antaranya pancuran pengelukatan, pancuran pebersihan, pancuran sudarmala, dan pancuran cetik. Warga lokal maupun wisatawan boleh mandi dan menyucikan diri di Tirta Empul dengan syarat mematuhi peraturan dan adat istiadat yang berlaku. Sebagai contoh, pancuran pertama dari sebelah barat tidak boleh digunakan untuk menyucikan diri karena dianggap sebagai pemandian khusus untuk dewa. Sementara itu, pancuran ke-11 dan 12 hanya digunakan untuk upacara Pitra Yadnya. Sebelum melakukan ritual penyucian diri, wisatawan juga disarankan membawa sesajen dengan tujuan meminta izin. Pada tahun 1954, sebuah bangunan villa yang megah dan modern didirikan di samping situs bersejarah Pura Tirta Empul. Bangunan yang terletak di atas bukit tersebut dibangun khusus untuk kunjungan Presiden Soekarno ke Bali. Kini, bangunan tersebut berfungsi sebagai salah satu kediaman Presiden Republik Indonesia dan diberi nama Istana Tampaksiring dan presiden selalu menyambangi Istana Tampaksiring ketika berkunjung ke Bali.
1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap kelestarian Situs Kebudayaan Pura Tirta Empul ?
2.      Apa dampak globalisasi terhadap Situs Kebudayaan Pura Tirta Empul?
3.      Bagaimana cara menyikapi dampak globalisasi terhadap Situs Kebudayaan Pura Tirta Empul ?
1.3  Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengaruh globalisasi terhadap Situs Kebudayaan Pura Tirta Empul
2.      Untuk mengetahui dampak globalisasi terhadap Situs Kebudayaan Pura Tirta Empul
3.      Untuk mengetahui cara menyikapi dampak globalisasi terhadap Situs Kebudayaan Pura Tirta Empul.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengaruh Globalisasi Terhadap Kelestarian Situs Kebudayaan Pura Tirta Empul
Bali terkenal dengan kebudayaannya yang sangat indah, namun tidak sedikit masyarakat Bali yang tidak mengetahui kebudayaannya sendiri. Salah satu faktor kuat yang terus mengikis kebudayaan adalah globalisasi. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial kebudayaan, pertahanan keamanan dan lain-lain. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan masyarakat khususnya di bidang kebudayaan. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh negatif, dimana pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap masyarakat. Pengaruh Globalisasi terhadap nilai Kebudayaan di kalangan masyarakat begitu cepat merasuk khususnya untuk generasi muda. Pengaruh negatif dari globalisasi tersebut telah membuat generasi muda tidak tahu tentang sejarah budaya Bali khususnya sejarah kebudayaan Pura Tirta Empul. Padahal situs kebudayaan Pura Tirta Empul sudah terkenal sampai ke seluruh dunia. Ditakutkan akibat dari globalisasi generasi muda Bali tidak mengetahui sejarah kebudayaannya khususnya situs kebudayaan Pura Tirta Empul karena masuknya kebudayaan-kebudayaan dari barat. Betapa lucunya jika generasi muda Bali tidak tahu tentang sejarah kebudayaannya sendiri. Tapi jika generasi muda Bali bisa memanfaatkan globalisasi terhadap situs  kebudayaan Bali, dampak positifnya adalah generasi muda Bali bisa menyebar luaskan sejarah kebudayaan Bali khususnya sejarah Pura Tirta Empul melalui globalisasi terutama di bidang teknologi informasi dan komunikasi seperti internet, tv, radio, koran, dan majalah mungkin akan lain ceritanya, tentunya generasi muda akan membuat budaya Bali khususnya situs kebudayaan Pura Tirta Empul akan semakin tersohor di seluruh dunia.
2.2  Dampak Globalisasi Terhadap Situs Kebudayaan Pura Tirta Empul
Seperti yang kita tau di masa ini kita tidak lepas dengan yang namanya globalisasi. Globalisasi sudah menjadi bagian dari hidup kita, bahkan globalisasi sudah mencangkup di segala bidang seperti di bidang ideologi, politik, ekonomi, dan sosial kebudayaan. Di bidang kebudayaan globalisasi sudah menjadikan orang-orang malas untuk belajar kebudayaannya sendiri, itu karena globalisasi memberikan kebudayaan modern dan globalisasi juga mendatangkan kebudayaan luar kepada kita, akibatnya kita lebih memperhatikan kebudayaan asing dari pada kebudayaan kita sendiri, jika hal ini terus terjadi maka lama kelamaan kita akan melupakan kebudayaan kita, padahal di Indonesia sangat banyak memiliki warisan kebudayaan dan situs-situsnya khususnya di Bali yang salah satunya adalah situs kebudayaan Pura Tirta Empul. Banyak orang yang belum tau tentang sejarah Pura Tirta Empul ini, khususnya untuk generasi muda. Langkah yang sesuai dan harus dilakukan oleh semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat Bali khususnya kaum muda di Bali adalah dengan mulai mempelajari situs-situs kebudayaan yang ada di Bali yang salah satunya adalah situs kebudayaan Pura Tirta Empul. Di harapkan generasi penerus Bali bisa mempertahankan warisan leluhur dari kepunahan dan bisa menjaga situs-situs kebudayaan yang ada di Bali supaya Bali tetap terkenal dengan seribu kebudayaannya dan supaya kebudayaan di Bali tidak hanya tinggal sebuah cerita.
2.3  Cara Menyikapi Dampak Globalisasi Terhadap Situs Kebudayaan Pura Tirta Empul
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan generasi muda. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita tidak tahu tentang kebudayaannya sendiri. Hal ini ditunjukkan dengan ketidak tahuan generasi muda tentang situs kebudayaan Bali kususnya Pura Tirta Empul. Agar dampak globalisasi tidak merusak kehidupan masyarakat dan melupakan kebudayaan itu sendiri, kita harus mengetahui sisi positifnya, sehingga kita dapat memanfaatkannya dalam kehidupan khususnya di bidang kebudayaan.
Beberapa contoh sikap untuk menghadapi dampak negatif dari globalisasi  di bidang kebudayaan, di antaranya
1.      Menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan kita
2.      Bangga akan kebudayaan yang kita miliki
3.      Mengetahui asal-usul dan situs tempat-tempat kebudayaan yang kita miliki
4.      Ikut berpartisipasi dalam kebudayaan warisan dari leluhur kita
5.      Mempunyai rasa tanggung jawab akan pelestarian kebudayaan
Dengan adanya langkah - langka tersebut diharapkan masyarakat Bali mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai kebudayaan terhadap masyarakat Bali khususnya tentang situs kebudayaan Pura Tirta Empul, sehingga masyarakat tidak akan melupakan kebudayaannya. Nah untuk mewujudkan hal tersebut perlu keikut sertaan dari semua pihak baik itu pemerintah ataupun masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran kepada generasi muda akan pentingya situs kebudayaan di Bali, ini sangat penting untuk masa depan kebudayaan Bali terutama kesadaran tentang pentingnya kebudayaan Bali oleh generasi muda itu sendiri karena generasi muda adalah generasi penerus bangsa.

BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Pura Tirta Empul terletak di desa Manukaya kecamatan Tampaksiring kabupaten Gianyar. Pura ini sangat kental dengan sejarah kebudayaannya, tapi ada beberapa faktor yang mempengaruhi situs kebudayaan pura tirta empul ini. Salah satu pengaruh dari kelestarian kebudayaannya adalah globalisasi. Globalisasi berasal dari kata global yang artinya universal. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah terutama di bidang sosial budaya khususnya kebudayaan Bali. Untuk mempertahankan suatu budaya atau tradisi yang ada di Bali, kita harus mulai mengenal dan mempelajari situs-situs kebudayaan yang ada di Bali yang salah satunya adalah Situs Kebudayaan Pura Tirta Empul. Ini penting karena supaya situs kebudayaan Pura Tirta Empul yang sangat kental dengan sejarah kebudayaanya tidak hanya tinggal sebuah cerita.
3.2 Saran
Pura Tirta Empul harus dilestarikan, dan jangan biarkan globalisasi sampai mengambil alih dan merubah pola pikir kita. Globalisasi memang tidak bisa dihindari. Jika kita menghindari justru akan menjadi manusia yang primitif lagi. Tetapi sebaiknya kita bisa mengetahui pengaruh globalisasi dan dapat membedakan mana yang memberikan pengaruh baik dan mana yang memberikan pengaruh buruk bagi kita. Kita harus membekali diri dengan kepribadian yang kuat agar tidak mudah begitu saja terpengaruh dengan dampak negatif dari globalisasi khususnya di bidang sosial budaya terutama budaya di Bali. Kita semua tidak mau kebudayaan Bali sampai punah dan tinggal sebuah cerita, maka dari itu mulai dari sekarang kita harus lebih memperhatikan dan ikut menjaga, memelihara dan melestarikan kebudayaan warisan leluhur kita. Ini ditujukan demi menjaga situs-situs kebudayaan di Bali dan semoga budaya dan situs-situs kebudayaan Bali tetap ajeg dan lestari dan tidak terancam dari kepunahan.

DAFTAR PUSTAKA

https://serbatriksatu.blogspot.co.id/

Contoh Makalah Tentang HouseKeeping Lengkap

Micrrosoft Word 2013
Ukuran kertas A5 ( 14,8cm , 21cm )
Top       : 2 cm
Left       : 3 cm
Bottom : 2 cm
Right    : 2 cm



 House Keeping

Oleh :

Serba Trik
18
X Perhotelan 3

Penerbit

serbatriksatu.blogspot.com


Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan kurnia-NYa kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang kepada dosen pembimbing mata kuliah Tata graha bpk. Hendra Sitanggang SKM.

Kami menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang di miliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karnanya, dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat buat kita semua.



Daftar Isi
Cover …………………………………………..1
Kata Pengantar ………………………………...2
Daftar Isi …………………………………........3
Bab I Pendahuluan
1.     Latar Belakang ………………………..............4
2.     Rumusan Masalah …………………….............5
3.     Batasan Masalah ………………………...........6
4.     Manfaat ……………………………….............6
Bab II Pembahasan
1.     Pengertian …………………………….............7
2.     Bagian – Bagian ………………………...........8
3.     Seksi – seksi HouseKeeping …………............16
4.     Jabatan ……………………………….............18
Bab III Penutup
1.     Simpulan ……………………………..............21
2.     Saran …………………………………............22
Daftar Pustaka …………………………...…..23




BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang

Sektor pariwisata Indonesia dalam Pembangunan Nasional telah menjadi salah satu sektor industri yang sangat menunjang bagi pemerintah dalam meningkatkan devisa negara. Hal ini disebabkan karena sektor migas yang semakin terbatas keberadaannya, sehingga mendorong Indonesia untuk lebih menekankan pembangunan dibidang kepariwisataan sebagai salah satu sektor non–migas.
Dilihat dari lajunya pembangunan kepariwisataan di Indonesia, pemerintah telah berupaya untuk membenahi diri dengan cara membangun dan melengkapi sarana dan prasarana pariwisata yang ada pada setiap daerah yang menjadi tempat tujuan wisata.
Tujuan pembangunan ini diadakan untuk meningkatkan penerimaan devisa, memperluas dan meratakan lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan rakyat, baik yang menyangkut aspek pembangunan produk wisata maupun aspek pemasaran pariwisata yang ada dengan mengoptimalkan sumber daya manusia yang profesional dan handal. Pengertian tujuan tersebut menjelaskan bahwa keberadaan pariwisata di Indonesia tidak akan berjalan lancar apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang handal, profesional dan bertanggung jawab. Selain itu pembangunan kepariwisataan juga diarahkan untuk pengenalan dan pemasaran produk nasional. Beberapa komponen seperti industri jasa transportasi, jasa komunikasi, jasa usaha perjalanan wisata, jasa hiburan serta jasa pelayanan makanan dan minuman turut memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan pariwisata. Salah satu komponen lain yang tak kalah penting adalah industri jasa perhotelan. 
Industri jasa perhotelan melayani pengadaan tempat atau kamar untuk bermalam dan juga pengadaan makanan dan minuman. 
Dengan adanya hotel maka setiap wisatawan asing ataupun domestik yang datang ke daerah tujuan wisata tidak perlu merasa khawatir mengenai tempat mereka akan menginap. Setiap hotel mempunyai bagian untuk menunjang jalannya operasional hotel supaya berjalan baik dan lancar, salah satunya Tata graha (Housekeeping), yang bertugas memberikan pelayanan kenyamanan dan kebersihan seluruh ruang hotel.
2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan permasalahan sebagai berikut.
1.      Pengerian dari housekeeping
2.      Apa saja bagian-bagian house keeping
3.      Apa saja jabatan yang ada di house keeping.

3.  BATASAN MASALAH
Agar masalah yang dibahas tidak menjadi terlalu luas dan menyimpang dari pokok permasalahan. Ruang lingkup permasalahan ini adalah sebagai berikut :
1.      Pengertian housekepping
2.      Apa saja bagian-bagian house keeping.
3.      Apa saja jabatan yang ada di house keeping.
5.            MAMFAAT
1.      Untuk mengetaui apa yang dimaksud dengan department housekeeping serta fungsi dan perannya didalam hotel.
2.      Mengtahui pengertian hotel dan mamfaatnya.











BAB II
Pembahasan

1.  PENGERTIAN HOUSEKEEPING
Tata graha (Housekeeping) mempunyai arti seperti berikut: House artinya rumah, gedung, wisma, hotel. Sedangkan Keeping mempunyai arti Memelihara, merawat, menjaga. Oleh sebab itu Housekeeping di sebut juga Tata Graha. Housekeeping (tata graha) adalah bagian dari departemen yang mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan, melaporkan kerusakan dan memberi dekorasi dengan tujuan agar rumah (hotel) tersebut tampak rapi, bersih, menarik, nyaman dan menyenangkan bagi penghuninya atau guest
Dari sekian banyak pekerjaan yang diminati di bidang perhotelan, ada satu departemen yang ternyata tidak begitu banyak menarik perhatian para kalangan muda yang ingin melanjutkan sekolah di dunia perhotelan. yaitu Housekeeping.
Departemen yang berada di dalam divisi yang disebut Room Division atau Divisi Kamar. Departemen lain yang berada dalam Divisi Kamar adalah Front office atau Kantor Depan. Jadi ketika akan mengambil suatu pilihan, daftar Housekeeping tidak tertera, melainkan nama Rooms Division yang terdapat di daftar selain Food and Beverage Service, Food & Beverage Product, Bakery and Pastry Production, Tours and Travel dan sebagainya.
Departemen dan fungsi yang memiliki peran penting dan bertanggung jawab terhadap penyediaan dan pemesanan kamar berikut memberikan pelayanan jasa kebersihan, perawatan dan pemeliharaan kamar serta area-area umum di hotel, termasuk penyediaan pencucian pakaian tamu serta pencucian dan pemeliharaan linen yang digunakan oleh departemen lain.

2.  BAGIAN-BAGIAN HAUSEKEEPING

1.      Public area
Petugasnya sering di sebut dengan public area attendant (houseman) bertugas memelihara bersihkan dan kerapihan area-area umum yang sering digunakan oleh para tamu.

Pembagian tugas houseman antara lain:
            Kelompok kerja pagi              :           jam 08.00-15.00
Kelompok kerja siang             :           jam 15.00-23.00
Kelompok kerja malam           :           jam 23.00-08.00

Jenis-jenis alat-alat pembersih yang sering digunakan antara lain
1.sapu (broom/ sweeper)
2.mop (pel)
3.sikat (brush) yang terbagi atas berbagai macam keperluan
4.penampung debu (dust pan)
5.tempat sampah (bucket/ dust bin)
6.penjebak debu (lobby duster)
7.semproten (gun sprayer)
8.pembesih kaca (glass cleaner)
9.tanda bahaya (danger notice)
10. floor squeeze adalah alat untuk membersihkan genangan air
11. vacumm cleaner (alat penyedot debu)
12.  floor machine (alat untuk menyikat lantai)
13.  carpet machine (alat untuk membersihkan karoet)
14.  blower (alat untuk mengerinkan karpet), atc

Jenis bahan-bahan pembersih yang digunakan
1)      glass cleaner, gunanya untuk membersihkan kaca
2)      MPC (multi perpose cleaner), gunanya untuk membersihkan seluruh bagian furniture, kaca, metal,dll
3)      Wooden polish, gunanya untuk mengkilapkan semua yang berbahan dari kayu
4)      Metal polish, gunanya untuk mengkilapkan semua yang berbahan dari metal
5)      Sabun cair, gunanya untuk membersihkan alat-alat dari kaca, porselin, dan plastic
6)      Go gatter, untuk membersikan toilet
7)      Forward, untuk bahan pembersih dan desinffektan lantai
8)      Wax strip, untuk membersihkan dan mengangkat kotoran, atau pelapis lantai
9)      Complete, untuk sealer atau memberikan ketahanan maksimum dari goresan sepatu dan debu
10)  Spot and satian remover, untuk membersihkan noda-noda pada karpet.

Metode pembersihan
1)      Dusting (mengelap kering)
2)      Dump dusting (mengelap lembab)
3)      Sweeping (menyapu)
4)      Dam sweeping/ moping (mengelap)
5)      Glass  wiping (membersihkan kaca)

Tipe pembersihan
1)      Daily cleaning, adalah pembersihan yang biasanya dilakukan dalam sehari-hari, antara lain, kamar tamu, area umum, kantor, toilet, restoran, kolam renang
2)      General cleaning, adalah pembersihan menyeluruh dengan cara tahap demi tahap. Pembersihan biasanya dilakukan pada saat tamu sedang sedikit
3)      Seasonal cleaning, adalah pembersihan yang dilakuakn pada saat pergantian musim
4)      Remodeling adalah, mengubah sebagian atau seluruh ruan tamu termasuk peralatan dan fasilitias yang dipakai

Jenis-jenis lantai
1)      Hard floor (lantai keras) antara lain: marmer, ubin dan teraso
2)      Resilent (lantai lunak) antara lain vinyl, asbestor, linoleum
3)      Lantai kayu
4)      Permadani (karpet)

1.      Room section
Mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam membersihkan dan merapihkan kamar dan mengecek seluruh keadaan kamar. Petugas pembersihan kamar disebut room attendant, untuk laki-laki room boy dan untuk wanita room maid.
1.1)      Jenis kamar
      a)      standart room
      b)      superior/ deluxe room
      c)      suite room, yang terbagi atas : standart suite, deluxe suite, suite superior, junior             suite, family suite, presindential suite, penthouse
      d)     studio room adalah kamar yang dilengkapi dengan studio bed(sofa yang bisa dibuat tempat tidur)
1.2)      Jenis tempat tidur
      a)      single bed , tempat tidur yang digunakan untuk 1 orang
      b)      double bed adalah kamar uang dilengkapi dengan satu tempat tidiur dengan ukuran queen atau king untuk dua orang
      c)      twin beded room adalah kamar yang dilengkapi dua single bed dalam satu kamar
      d)     triple room adalah kamar yang dilengkapi dengan double bed dan single bed, untuk tiga orang
      e)      holiday bed adalah tempat tidur yang disambung oleh heardboard
      f)       rollaway bed adalah bed tambahan untuk menambah kekurangan tempat tidur dikamar (extra bed)
      g)      baby crib adalah tempat tidur khusus untuk bayi atau anak-anak
      h)      sofa bed adalah sofa yang bagian bawahnya bisa untuk menyembunikan tempat tidur tambahan
      i)        Murphy bed adalah tempat tidur yang bisa dilipat kedalam dinding
      j)        Fold away bed adalah tempat tidur yang bisa dilipat dan dapat disimpan
1.3)      Status kamar
      a)      O (occupied), status kamar yang telah ditempati oleh tamu (berisi).
      b)      V (vacant), adalah kamar kosong
      c)      VD (vacant dirty), adalah kamar kosong tapi kotor.
      d)     VR (vacant ready) adalah kamar kosong yang telah dibersihkan tapi belum siap untuk dijual.
      e)      VI (vacant inspection) adalah kamar kosong  yamg telah diperiksa dan telah siap untuk dijual
      f)       SO (sleep out) adalah kamar berisi tetapi tamu tidak tidur dikamar.
      g)      NB (no baggage) adalah kamar yang berisi tetapi tamunya tidak membawa barang.
      h)      DND (don’t Distrub) adalah kamar yang berisi dan tamanya tidak ingin diganggu biasanya kamar ini memasang tanda DND pada pintu kamar.
      i)        OOO (out of order) adalah kamar yang rusak dan tidak bisa dijual
      j)        DL (double lock) adalah kamar yang dikunci dua kali, hal ini bisa terjadi karena keinginan tamu maupun para pihak management hotel.
      k)      HU ( house use) adalah kamar  yang digunakan oleh tamu hotel secara gratis.
1.4)      Istilah kamar menurut letak
      a)      connecting room adalah kamar yang bersebelahan dihubungkan dengan pintu.
      b)      Adjoining room adalah kamar yang berseberangan.
      c)      Duplex room adalah kamar yang memiliki satu sampai tiga kamar yang berbeda tingkat yang dihubungkan dengan tangga.
      d)     Cabana room adalah kamar terpisah yang letaknya bisa menghadap kolam renang kebun dan sebagainya.
1.5)      Pembersihan dan penataan kamar
Biasanya bisa meggunakan 2 sheet, tapi yang sering digunakan adalah tiga sheet, adapun tata cara membersihkan kamar adalah membersihkan searah jarum jam, dari dalam keluar dan dari atas ke bawah. Untuk memasuki kamar harus memperhatikan status kamar yang akan di bersihkan. Standar operasional prosedur memasuki kamar adalah
      a)      ketuk pintu tiga kali sambil mengucapkan housekeeping.
      b)      Masuk kamar secara perlahan-lahan.
      c)      Hidupkan lampu, matikan ac, buka jendela
      d)     Bersihkan kamar dari sampah
      e)      Rapikan pakaian tamu yang berserakan ditempatkan ditempat semula jangan dipindah-pindah apalagi yang didalam tas, pakaian kotor di kirim ke loundry.
      f)       Making the bed (merapikan tempat tidur), linen yang kotor ditempatkan di trolly, ambil sheet bersih kemudian rapikan tempat tidur.
      g)      Melengkapi guest amenities.
      h)      Masuk kamar mandi, bersihkan kamar mandi.
      i)        Dusting
      j)        Vacuuming
      k)      Jika keluar kamar tutup jendela, hidupkan ac suhu kamar, matikan lampu.
1.6)      Pembersihan kamar mandi
      a)      Membersihkan dinding, tirai shower, dan cermin.
      b)      Membersihkan bathtub.
      c)      Membersihkan toilet atau bidet dan uranior.
      d)     Membersihkan washtafel.
      e)      Membersihkan lantai kamar mandi.
      f)       Mengosongkan bak sampah.
1.7)      Peralatan kamar
      a)      wardrobe (lemari) dan lamp
      b)      luggage rack (meja untuk menempatkan tas atau pun sepatu)
      c)      desk and chair (meja dan kursi)
      d)     night lamp (lampu)
      e)      mirror (cermin)
      f)       standing lamp (lampu yang ada dipojok)
      g)      television
      h)      minibar
      i)        night table (meja disamping tempat tidur)
      j)        guest supplies antara lain :
                 1.      tissue box
                 2.      ashtray (asbak)
                 3.      matchess (korek api)
                 4.      stationary kit (amplop, kertas surat, pen, post card)
                 5.      memo pad and pencil, biasanya ditempatkan di night table (meja malam)
                 6.      comb (sisir)
                 7.      sewing kit (alat jahit menjahit)
                 8.      shoes shine (pengkilap sepatu)
                 9.      laundry bag and list ( kantong tempat pakaian kotor)
                 10.  glass and glass cover
11.  DND sign
12.  slipper (sandal)
13.  room service menu
14.  doorknob menu
15.  telephone box
16.  tea set
8)      Peralatan kamar mandi
     a.       shop
     b.      bath foam
     c.       cotton bud
     d.      sanitary bag
     e.       scale (timbangan badan)
     f.       tooth brush and paste
     g.      mosturaizer
     h.      shower cap
     i.        disposal bag
     j.        shampoo
     k.      conditioner
                 l.        tissue roll
3.Laundry
Mempunyai tugas dan tanggung jawabnya adalah melakukan pemeliharaan seluruh jenis linen yang dipergunakan operasioal hotel. Dan juga menerima pencucian pakaian tamu dan pakaian seragam hotel.


            4.linean
Linen attendant adalah yang bertanggung jawab atas penyimpanan, penyediaan, kelengkapan, kebersihan, yang dibutuhkan untuk keperluan hotel. Antara lain
1)      sheet (seprai),
2)      pillow case (sarung bantal)
3)      blanket (selimut)
4)      bed cover (penutup tempat tidur)
5)      bed protector (pelindung kasur)
6)      towel (anduk) : bath towel, hand towel, face towel, bath mat (keset), bath rug (baju mandi),
7)      napkin (sapu tangan)
8)      table cloth (taplak meja), atc
5.      Florist
seksi yang bertanggung jawab untuk menyediakan dan merangkai bunga-bunga yang segar untuk memperindah dekorasi dalam hotel.

6.      Health & recreational bertanggung jawab atas pelayanan fasilitas-fasilitas umum yang disediakan hotel untuk tamu, meliputi, spa and massage, fitness, golf, pool dan yang lainnya.


3. Seksi-seksi dalam housekeeping
Bagian yang bertugas memelihara kebersihan, kerapian, kelengkapan kamar-kamar tamu, restorant, bar dan tempat-tempat umum dalam hotel, termasuk tempat-tempat untuk karyawan, kecuali tempat yang menjadi tanggung jawab steward. Misalnya kitchen area, dishwashing area, garbage area. Adapun House Keeping dibagi menjadi beberapa seksi antara lain:
a. Room Section Floor/Area Section
Seksi ini bertanggung jawab atas penyiapan dan kebersihan kamar tamu yang dikerjakan oleh seorang Roomboy/Maid.
b. Maintenance section (seksi perbaikan dan pemeliharaan alat di housekeeping).
Seksi ini bertugas dalam memperbaiki dan memelihara peralatan hotel yang dikerjakan oleh bagian engineering.
c. Linen & Uniform 
Bagian yang menangani linen-linen yang digunakan di kamar-kamar tamu maupun fasilitas yang ada di food & beverage serta mengurus pakaian seragam dari seluruh pegawai hotel.
d. Recreation
Seksi yang bertugas dalam menyediakan peralatan rekreasi untuk tamu.
e. Publik Area
Seksi ini bertanggung jawab atas kebersihan seluruh area umum seperti Lift, Corridor, Main Entrance dan lai-lain.
f. Store section
Yaitu seksi yang menangani pergudangan, penyimpanan, dan pengeluara, barang-barang tata graha, seperti alat pembersih, bahan pembrsih dsb.
g. Laundry, seksi yang mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan linen-linen yang bersih untuk keperluaan kamar, restauran dan meeting room, menyediakan seragam bersih bagi karyawan dan membersihkan pakaian tamu yang kotor.
h. Linen dan Uniform, seksi yang bertanggung jawab untuk mengelola sirkulasi dan penyediaan seluruh linen dan uniform bagi karyawan.
i. Florist, seksi yang bertanggung jawab untuk menyediakan dan merangkai bunga-bunga yang segar untuk memperindah dekorasi dalam hotel.
j. Gardener, Seksi yang bertanggung jawab untuk memelihara tanaman-tanaman baik didalam maupun diluar hotel.
5.  JABATAN
A.    EXECUTIVE HOUSEKEEPING
NAMA JABATAN : EXECUTIVE HOUSKEEPER
DIVISI : ROOM DIVISION
DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Atasan langsung : GENERAL MANAGER
Bawahan Langsung : ASSISTANT EXECUTIVE HOUSEKEEPER
B.   ASSISTANT EXECUTIVE HOUSEKEEPING
NAMA JABATAN : ASSISTANT EXECUTIVE HOUSKEEPER
DIVISI : ROOM DIVISION
DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Atasan langsung : EXECUTIVE HOUSEKEEPER
Bawahan Langsung : HK Coord.
- Order Taker/Linen
- Roomboy
- Houseman
- Gardener

C.   OFFICE BOY
NAMA JABATAN : OFFICE BOY (UTILITY)
DIVISI : HOUSEMAN
DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Atasan langsung : HK SUPERVISOR

D.   GARDENER
NAMA JABATAN : GARDERNER
DIVISI : -
• DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Atasan langsung : HK SUPERVISOR
Bawahan Langsung : -

E.   HOUSEMAN
• NAMA JABATAN : HOUSEMAN (PUBLIC AREA)
• DIVISI : ROOM DIVISION
• DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Atasan langsung : HK SUPERVISOR

F.    ROOM BOY
• NAMA JABATAN : ROOM BOY
• DIVISI : ROOM DIVISION
• DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI Atasan langsung : HK SUPERVISOR
Bawahan langsung :-

G.  . LINEN / UNIFORM ATTENDANT
NAMA JABATAN : LINEN / UNIFORM ATTENDANT
DIVISI : ROOM DIVISION
DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Atasan langsung : HK SUPERVISOR

H.  . LINEN / UNIFORM STAFF AND ORDER TAKER
• NAMA JABATAN : LINEN / UNIFORM STAFF AND ORDER TAKER
• DIVISI : ROOM DIVISION
• DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Atasan langsung : HK SUPERVISOR
Bawahan Langsung :

I.                    ROOMBOY SUPERVISOR
• NAMA JABATAN : ROOMBOY SUPERVISOR
• DIVISI : ROOM DIVISION
• DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
Kedudukan dalam organisasi
Atasan langsung : executive houskeeper
Bawahan Langsung : Room Boy


BAB III
Penutup
1.  Simpulan
1.      Bahan pembersih adalah bahan kimia yang ada dalam rumah tangga yang bermanfaat sebagai pembersih. Bahan kimia yang termasuk dalam kelompok ini yang dapat membantu proses pencucian yaitu melepaskan kotoran dari tempatnya menempel dan menahan agar kotoran yang telah terlepas tetap tersuspensi.
2.      a.Laundry
·         Deterjen
Berbentuk bubuk, berbutir halus, batangan, cair atau cream. Dapat dipergunakansebagai bahan pembersih untuk peralatan dari bahan dasarplastic,vinyl,keramik,kulit,metal,porselin.
b. Public Area
·         Strippers
Bahan ini dapat digunakan untuk mengangkat lapisan/sealerdan finisherserta menghancurkan daya metal lock yang terdapat pada lapisan itu (untuk membersihkan lantai yang akan dilapisi). Stripper digunakan pada lantairesilient dan lantai keras.
3. a. Tar Go Dry adalah untuk noda berminyak formula untuk di cleaning bahan pembersih campuran solvent dan detergen ini membersihkan noda dengan cepat dan sempurna khususnya noda – noda berminyak. Aman pada bahan dan warna sensitiv.
b.Laundry Tar Go adalah untuk noda berminyak formula ramah lingkungan untuk wet cleaning dan laundry. Pembersih dengan bahan kasar deterjen yang ramah lingkungan. Dapat membersihkan noda berminyak yang parah sekalipun pada proses Laundry dan wet cleaning.
4.  Beberapa fungsi atau manfaat itu dapat dikelompokkan antara lain yaitu, pertama, sebagai bahan pembersih, kedua, sebagai bahan pemutih, keiga, sebagai bahan pewangi, dan yang keempat sebagai bahan pestisida. Bahan bahan pembersih yang baik memenuhi syarat-syarat seperti ekonomis, tidak beracun, tidak korosit, tidak menggumpal dan tidak berdebu, mudsh diukur, stabil selama penyimpanan, mudah larut dengan sempurna.



2.  Saran
Diharapkan selesainya makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi penulis.Penulis menyadari bahwa ada beberapa saran yang harus diperhatikan dan dapat dipetik serta ditelaah sebagai saran dari penulis. Segala proses awal pembuatan makalah ini sampai proses akhir dari pembuatan makalah ini tentunya mengalami banyak kekurangan serta penulis yakin ada kesalahan yang baik disengaja maupun tidak sengaja dilakukan oleh penulis.




DAFTAR PUSTAKA