Blog dengan barbagai ilmu bermanfaat
Contoh makalah tentang Tirta Empul lengkap
Micrrosoft Word 2013
Ukuran kertas A5 ( 14,8cm , 21cm )
Top : 2 cm
Left : 3 cm
Bottom : 2 cm
Right : 2 cm
Tirta Empul
Oleh :
Serba Trik
18
X Perhotelan 3
Penerbit :
serbatriksatu.blogspot.com
Kata
Pengantar
Om
Swastyastu
Pertama-tama
saya ucapkan terimakasih dan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyamg Widi Wasa
karena berkat kehendak beliau saya bias mengerjakan tugas makalah ini dengan
sebaik-baiknya.
Makalah
ini berisi tentang dampak globalisasi terhadap situs kebudayaan di Pura Tirta
Empul. Di sini kita akan belajar tentang dampak dari globalisasi. Yang saya
tekankan disini adalah di bidang kebudayaan khususnya adalah situs kebudayaan
Pura Tirta Empul.
Mungkin
makalah ini belum sempurna dan mungkin masih banyak terdapat kesalahan dalam
penulisannya, untuk itu saya minta maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan
bagi pembaca. Semoga makalah ini bias bermanfaat dan menambah wawasan bagi
pembaca. Akhir kata saya ucapkan terimakasih.
Om Santih,
Santih, Santih Om.
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar................................................................. 2
Daftar Isi.......................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................
6
1.3 Tujuan.......................................................................
7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengaruh Globalisasi
Terhadap Situs Kebudayaan
Pura Tirta Empul............................................................. 8
2.2 Dampak Globalisasi Terhadap
Situs Kebudayaan
Pura Tirta Empul............................................................. 10
2.3 Cara Menyikapi Dampak
Negatif Globalisasi Terhadap
Situs Kebudayaan Pura Tirta Empul...............................
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................... 14
3.2 Saran......................................................................... 15
Daftar Pustaka................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pura Tirta Empul berada
di Desa Manukaya kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Bali. Pura Tirta Empul
dibangun sekitar tahun 962 pada masa pemerintahan dinasti Warmadewa, abad ke-10
hingga 14 Masehi. Lokasi pembangunan pura sengaja dipilih dekat sumber air
besar di kawasan Gianyar Bali. Kini, Pura Tirta Empul menjadi salah satu
peninggalan bersejarah di Bali. Keindahan pura, keunikan mata air, dan tingginya
nilai sejarah yang dimiliki menjadikan Pura Tirta Empul terkenal di kalangan
masyarakat Bali dan manca negara. Tempat ini dianggap istimewa oleh
penduduk karena keberadaan sumber mata air yang mengalir tanpa henti di
lingkungan pura. Dari situlah nama Pura Tirta Empul berasal. Ya, secara
etimologi, Tirta Empul memang berarti air yang menyembur dari dalam tanah.
Legenda sumber mata air ini adalah konon dahulu kala Bali memiliki seorang raja
sakti bernama Maya Dewana, beliau memimpin dengan lalim dan melarang rakyatnya
melangsungkan upacara keagamaan. Mengetahui tindakan jahat Maya Dewana,
Bharata Indra dan pasukannya datang untuk menghentikan sepak terjang
Mayadewana. Namun, dengan kesaktiannya Mayadewana menciptakan mata air
beracun (cetik) guna memusnahkan pasukan Bharata Indra. Untuk mengatasi hal
tersebut, Bharata Indra menancapkan tombaknya ke tanah dan menciptakan pancaran
air suci dari bekas tancapan tombak yang mampu menyembuhkan pasukannya yang
terkena racun. Mata air itulah yang dipercaya sebagai Tirta Empul saat
ini. Pura Tirta Empul terbagi menjadi 3 kawasan yang berbeda yaitu Jaba
Pura (bagiandepan), Jaba Tengah (bagian tengah), dan Jeroan (bagian dalam).
Daya tarik utama Pura Tirta Empul terletak di Jaba Tengah di mana sebuah kolam
pemandian berisi sekitar 30 pancuran air berada. Kolam ini dikenal dengan nama
Tirta Empul dan dipercaya mampu menyucikan manusia dari hal-hal negatif seperti
roh jahat, kemalangan, atau bibit penyakit, namun hanya beberapa pancuran saja
yang bisa digunakan warga untuk menyucikan diri. Pancuran di Tirta Empul
memiliki nama dan khasiat yang berbeda-beda, di antaranya pancuran
pengelukatan, pancuran pebersihan, pancuran sudarmala, dan pancuran cetik.
Warga lokal maupun wisatawan boleh mandi dan menyucikan diri di Tirta Empul
dengan syarat mematuhi peraturan dan adat istiadat yang berlaku. Sebagai
contoh, pancuran pertama dari sebelah barat tidak boleh digunakan untuk
menyucikan diri karena dianggap sebagai pemandian khusus untuk dewa. Sementara
itu, pancuran ke-11 dan 12 hanya digunakan untuk upacara Pitra Yadnya. Sebelum
melakukan ritual penyucian diri, wisatawan juga disarankan membawa sesajen
dengan tujuan meminta izin. Pada tahun 1954, sebuah bangunan villa yang megah
dan modern didirikan di samping situs bersejarah Pura Tirta Empul. Bangunan
yang terletak di atas bukit tersebut dibangun khusus untuk kunjungan Presiden
Soekarno ke Bali. Kini, bangunan tersebut berfungsi sebagai salah satu kediaman
Presiden Republik Indonesia dan diberi nama Istana Tampaksiring dan presiden
selalu menyambangi Istana Tampaksiring ketika berkunjung ke Bali.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah
dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
pengaruh globalisasi terhadap kelestarian Situs Kebudayaan Pura Tirta Empul ?
2. Apa
dampak globalisasi terhadap Situs Kebudayaan Pura Tirta Empul?
3. Bagaimana
cara menyikapi dampak globalisasi terhadap Situs Kebudayaan Pura Tirta Empul ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui pengaruh globalisasi terhadap Situs Kebudayaan Pura Tirta Empul
2. Untuk
mengetahui dampak globalisasi terhadap Situs Kebudayaan Pura Tirta Empul
3. Untuk
mengetahui cara menyikapi dampak globalisasi terhadap Situs Kebudayaan Pura
Tirta Empul.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengaruh
Globalisasi Terhadap Kelestarian Situs Kebudayaan Pura Tirta Empul
Bali terkenal dengan
kebudayaannya yang sangat indah, namun tidak sedikit masyarakat Bali yang tidak
mengetahui kebudayaannya sendiri. Salah satu faktor kuat yang terus mengikis
kebudayaan adalah globalisasi. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat
yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya
adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk
diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan
bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial kebudayaan, pertahanan keamanan dan lain-lain.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan masyarakat
khususnya di bidang kebudayaan. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan
juga pengaruh negatif, dimana pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung
berpengaruh terhadap masyarakat. Pengaruh Globalisasi terhadap nilai Kebudayaan
di kalangan masyarakat begitu cepat merasuk khususnya untuk generasi muda.
Pengaruh negatif dari globalisasi tersebut telah membuat generasi muda tidak
tahu tentang sejarah budaya Bali khususnya sejarah kebudayaan Pura Tirta Empul.
Padahal situs kebudayaan Pura Tirta Empul sudah terkenal sampai ke seluruh
dunia. Ditakutkan akibat dari globalisasi generasi muda Bali tidak mengetahui
sejarah kebudayaannya khususnya situs kebudayaan Pura Tirta Empul karena
masuknya kebudayaan-kebudayaan dari barat. Betapa lucunya jika generasi muda
Bali tidak tahu tentang sejarah kebudayaannya sendiri. Tapi jika generasi muda
Bali bisa memanfaatkan globalisasi terhadap situs kebudayaan Bali,
dampak positifnya adalah generasi muda Bali bisa menyebar luaskan sejarah kebudayaan
Bali khususnya sejarah Pura Tirta Empul melalui globalisasi terutama di bidang
teknologi informasi dan komunikasi seperti internet, tv, radio, koran, dan
majalah mungkin akan lain ceritanya, tentunya generasi muda akan membuat budaya
Bali khususnya situs kebudayaan Pura Tirta Empul akan semakin tersohor di
seluruh dunia.
2.2 Dampak
Globalisasi Terhadap Situs Kebudayaan Pura Tirta Empul
Seperti yang kita tau di
masa ini kita tidak lepas dengan yang namanya globalisasi. Globalisasi sudah
menjadi bagian dari hidup kita, bahkan globalisasi sudah mencangkup di segala
bidang seperti di bidang ideologi, politik, ekonomi, dan sosial kebudayaan. Di
bidang kebudayaan globalisasi sudah menjadikan orang-orang malas untuk belajar
kebudayaannya sendiri, itu karena globalisasi memberikan kebudayaan modern dan
globalisasi juga mendatangkan kebudayaan luar kepada kita, akibatnya kita lebih
memperhatikan kebudayaan asing dari pada kebudayaan kita sendiri, jika hal ini
terus terjadi maka lama kelamaan kita akan melupakan kebudayaan kita, padahal
di Indonesia sangat banyak memiliki warisan kebudayaan dan situs-situsnya
khususnya di Bali yang salah satunya adalah situs kebudayaan Pura Tirta Empul.
Banyak orang yang belum tau tentang sejarah Pura Tirta Empul ini, khususnya
untuk generasi muda. Langkah yang sesuai dan harus dilakukan oleh semua pihak,
termasuk pemerintah dan masyarakat Bali khususnya kaum muda di Bali adalah
dengan mulai mempelajari situs-situs kebudayaan yang ada di Bali yang salah
satunya adalah situs kebudayaan Pura Tirta Empul. Di harapkan generasi penerus
Bali bisa mempertahankan warisan leluhur dari kepunahan dan bisa menjaga
situs-situs kebudayaan yang ada di Bali supaya Bali tetap terkenal dengan
seribu kebudayaannya dan supaya kebudayaan di Bali tidak hanya tinggal sebuah
cerita.
2.3 Cara
Menyikapi Dampak Globalisasi Terhadap Situs Kebudayaan Pura Tirta Empul
Arus globalisasi begitu
cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan generasi muda. Pengaruh
globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita tidak tahu tentang
kebudayaannya sendiri. Hal ini ditunjukkan dengan ketidak tahuan generasi muda
tentang situs kebudayaan Bali kususnya Pura Tirta Empul. Agar dampak
globalisasi tidak merusak kehidupan masyarakat dan melupakan kebudayaan itu sendiri,
kita harus mengetahui sisi positifnya, sehingga kita dapat memanfaatkannya
dalam kehidupan khususnya di bidang kebudayaan.
Beberapa contoh sikap
untuk menghadapi dampak negatif dari globalisasi di bidang
kebudayaan, di antaranya
1. Menumbuhkan
rasa cinta terhadap kebudayaan kita
2. Bangga
akan kebudayaan yang kita miliki
3. Mengetahui
asal-usul dan situs tempat-tempat kebudayaan yang kita miliki
4. Ikut
berpartisipasi dalam kebudayaan warisan dari leluhur kita
5. Mempunyai
rasa tanggung jawab akan pelestarian kebudayaan
Dengan adanya langkah -
langka tersebut diharapkan masyarakat Bali mampu menangkis pengaruh globalisasi
yang dapat mengubah nilai kebudayaan terhadap masyarakat Bali khususnya tentang
situs kebudayaan Pura Tirta Empul, sehingga masyarakat tidak akan melupakan
kebudayaannya. Nah untuk mewujudkan hal tersebut perlu keikut sertaan dari
semua pihak baik itu pemerintah ataupun masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran
kepada generasi muda akan pentingya situs kebudayaan di Bali, ini sangat
penting untuk masa depan kebudayaan Bali terutama kesadaran tentang pentingnya
kebudayaan Bali oleh generasi muda itu sendiri karena generasi muda adalah
generasi penerus bangsa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pura Tirta Empul terletak
di desa Manukaya kecamatan Tampaksiring kabupaten Gianyar. Pura ini sangat
kental dengan sejarah kebudayaannya, tapi ada beberapa faktor yang mempengaruhi
situs kebudayaan pura tirta empul ini. Salah satu pengaruh dari kelestarian
kebudayaannya adalah globalisasi. Globalisasi berasal dari
kata global yang artinya universal. Globalisasi adalah suatu proses
tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah terutama di
bidang sosial budaya khususnya kebudayaan Bali. Untuk mempertahankan suatu
budaya atau tradisi yang ada di Bali, kita harus mulai mengenal dan mempelajari
situs-situs kebudayaan yang ada di Bali yang salah satunya adalah Situs
Kebudayaan Pura Tirta Empul. Ini penting karena supaya situs kebudayaan Pura
Tirta Empul yang sangat kental dengan sejarah kebudayaanya tidak hanya tinggal
sebuah cerita.
3.2 Saran
Pura Tirta Empul harus
dilestarikan, dan jangan biarkan globalisasi sampai mengambil alih dan merubah
pola pikir kita. Globalisasi memang tidak bisa dihindari. Jika kita menghindari
justru akan menjadi manusia yang primitif lagi. Tetapi sebaiknya kita bisa
mengetahui pengaruh globalisasi dan dapat membedakan mana yang memberikan
pengaruh baik dan mana yang memberikan pengaruh buruk bagi kita. Kita harus
membekali diri dengan kepribadian yang kuat agar tidak mudah begitu saja
terpengaruh dengan dampak negatif dari globalisasi khususnya di bidang sosial
budaya terutama budaya di Bali. Kita semua tidak mau kebudayaan Bali sampai
punah dan tinggal sebuah cerita, maka dari itu mulai dari sekarang kita harus
lebih memperhatikan dan ikut menjaga, memelihara dan melestarikan kebudayaan
warisan leluhur kita. Ini ditujukan demi menjaga situs-situs kebudayaan di
Bali dan semoga budaya dan situs-situs kebudayaan Bali tetap ajeg dan lestari
dan tidak terancam dari kepunahan.
DAFTAR
PUSTAKA
https://serbatriksatu.blogspot.co.id/
Contoh Makalah Tentang HouseKeeping Lengkap
Micrrosoft Word 2013
Ukuran kertas A5 ( 14,8cm , 21cm )
Top : 2 cm
Left : 3 cm
Bottom : 2 cm
Right : 2 cm
House Keeping
Oleh :
Serba Trik
18
X Perhotelan 3
Penerbit
serbatriksatu.blogspot.com
Kata
Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kehadiran Tuhan Yang
Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan kurnia-NYa kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini
berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat
dan terima kasih yang kepada dosen pembimbing mata kuliah Tata graha bpk.
Hendra Sitanggang SKM.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari materi maupun cara penulisannya.
Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan
yang di miliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karnanya, dengan
rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat buat kita semua.
Daftar
Isi
Cover …………………………………………..1
Kata Pengantar
………………………………...2
Daftar Isi
…………………………………........3
Bab I Pendahuluan
1.
Latar Belakang
………………………..............4
2.
Rumusan Masalah
…………………….............5
3.
Batasan Masalah
………………………...........6
4.
Manfaat
……………………………….............6
Bab II Pembahasan
1.
Pengertian
…………………………….............7
2.
Bagian – Bagian
………………………...........8
3.
Seksi – seksi
HouseKeeping …………............16
4.
Jabatan
……………………………….............18
Bab III Penutup
1.
Simpulan
……………………………..............21
2.
Saran
…………………………………............22
Daftar Pustaka
…………………………...…..23
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Sektor pariwisata Indonesia dalam Pembangunan Nasional telah menjadi salah satu sektor industri yang sangat menunjang bagi pemerintah dalam meningkatkan devisa negara. Hal ini disebabkan karena sektor migas yang semakin terbatas keberadaannya, sehingga mendorong Indonesia untuk lebih menekankan pembangunan dibidang kepariwisataan sebagai salah satu sektor non–migas.
Sektor pariwisata Indonesia dalam Pembangunan Nasional telah menjadi salah satu sektor industri yang sangat menunjang bagi pemerintah dalam meningkatkan devisa negara. Hal ini disebabkan karena sektor migas yang semakin terbatas keberadaannya, sehingga mendorong Indonesia untuk lebih menekankan pembangunan dibidang kepariwisataan sebagai salah satu sektor non–migas.
Dilihat dari lajunya pembangunan kepariwisataan di
Indonesia, pemerintah telah berupaya untuk membenahi diri dengan cara membangun
dan melengkapi sarana dan prasarana pariwisata yang ada pada setiap daerah yang
menjadi tempat tujuan wisata.
Tujuan pembangunan ini diadakan untuk meningkatkan
penerimaan devisa, memperluas dan meratakan lapangan kerja serta meningkatkan
kesejahteraan rakyat, baik yang menyangkut aspek pembangunan produk wisata
maupun aspek pemasaran pariwisata yang ada dengan mengoptimalkan sumber daya
manusia yang profesional dan handal. Pengertian tujuan tersebut menjelaskan
bahwa keberadaan pariwisata di Indonesia tidak akan berjalan lancar apabila
tidak didukung oleh sumber daya manusia yang handal, profesional dan
bertanggung jawab. Selain itu pembangunan kepariwisataan juga diarahkan untuk
pengenalan dan pemasaran produk nasional. Beberapa komponen seperti industri
jasa transportasi, jasa komunikasi, jasa usaha perjalanan wisata, jasa hiburan
serta jasa pelayanan makanan dan minuman turut memegang peranan penting dalam
menunjang kegiatan pariwisata. Salah satu komponen lain yang tak kalah penting
adalah industri jasa perhotelan.
Industri jasa perhotelan melayani pengadaan tempat
atau kamar untuk bermalam dan juga pengadaan makanan dan minuman.
Dengan adanya hotel maka setiap wisatawan asing
ataupun domestik yang datang ke daerah tujuan wisata tidak perlu merasa
khawatir mengenai tempat mereka akan menginap. Setiap hotel mempunyai bagian
untuk menunjang jalannya operasional hotel supaya berjalan baik dan lancar,
salah satunya Tata graha (Housekeeping), yang bertugas memberikan pelayanan
kenyamanan dan kebersihan seluruh ruang hotel.
2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar
belakang masalah yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan permasalahan
sebagai berikut.
1. Pengerian
dari housekeeping
2. Apa
saja bagian-bagian house keeping
3. Apa
saja jabatan yang ada di house keeping.
3. BATASAN
MASALAH
Agar masalah yang dibahas
tidak menjadi terlalu luas dan menyimpang dari pokok permasalahan. Ruang
lingkup permasalahan ini adalah sebagai berikut :
1. Pengertian
housekepping
2. Apa
saja bagian-bagian house keeping.
3. Apa
saja jabatan yang ada di house keeping.
5. MAMFAAT
1. Untuk mengetaui apa yang dimaksud dengan
department housekeeping serta fungsi dan perannya didalam hotel.
2. Mengtahui pengertian hotel dan mamfaatnya.
BAB
II
Pembahasan
1. PENGERTIAN HOUSEKEEPING
Tata graha (Housekeeping) mempunyai arti seperti berikut: House
artinya rumah, gedung, wisma, hotel. Sedangkan Keeping mempunyai arti
Memelihara, merawat, menjaga. Oleh sebab itu Housekeeping di sebut juga Tata
Graha. Housekeeping (tata graha) adalah bagian dari departemen yang mengatur
atau menata peralatan, menjaga kebersihan, melaporkan kerusakan dan memberi
dekorasi dengan tujuan agar rumah (hotel) tersebut tampak rapi, bersih,
menarik, nyaman dan menyenangkan bagi penghuninya atau guest
Dari sekian banyak pekerjaan yang diminati di bidang perhotelan,
ada satu departemen yang ternyata tidak begitu banyak menarik perhatian para
kalangan muda yang ingin melanjutkan sekolah di dunia perhotelan. yaitu
Housekeeping.
Departemen yang berada
di dalam divisi yang disebut Room Division atau Divisi Kamar. Departemen lain
yang berada dalam Divisi Kamar adalah Front office atau Kantor Depan. Jadi
ketika akan mengambil suatu pilihan, daftar Housekeeping tidak tertera, melainkan
nama Rooms Division yang terdapat di daftar selain Food and Beverage Service,
Food & Beverage Product, Bakery and Pastry Production, Tours and Travel dan
sebagainya.
Departemen dan fungsi yang memiliki peran penting dan
bertanggung jawab terhadap penyediaan dan pemesanan kamar berikut memberikan
pelayanan jasa kebersihan, perawatan dan pemeliharaan kamar serta area-area
umum di hotel, termasuk penyediaan pencucian pakaian tamu serta pencucian dan
pemeliharaan linen yang digunakan oleh departemen lain.
2. BAGIAN-BAGIAN HAUSEKEEPING
1. Public
area
Petugasnya sering di sebut dengan public area
attendant (houseman) bertugas memelihara bersihkan dan kerapihan area-area umum
yang sering digunakan oleh para tamu.
Pembagian tugas houseman antara lain:
Kelompok
kerja
pagi : jam
08.00-15.00
Kelompok kerja
siang : jam
15.00-23.00
Kelompok kerja
malam : jam
23.00-08.00
Jenis-jenis alat-alat pembersih yang sering
digunakan antara lain
1.sapu (broom/ sweeper)
2.mop (pel)
3.sikat (brush) yang terbagi atas berbagai
macam keperluan
4.penampung debu (dust pan)
5.tempat sampah (bucket/ dust bin)
6.penjebak debu (lobby duster)
7.semproten (gun sprayer)
8.pembesih kaca (glass cleaner)
9.tanda bahaya (danger notice)
10. floor squeeze adalah alat untuk
membersihkan genangan air
11. vacumm cleaner (alat penyedot debu)
12. floor machine (alat untuk
menyikat lantai)
13. carpet machine (alat untuk
membersihkan karoet)
14. blower (alat untuk mengerinkan
karpet), atc
Jenis bahan-bahan pembersih yang digunakan
1) glass
cleaner, gunanya untuk membersihkan kaca
2) MPC
(multi perpose cleaner), gunanya untuk membersihkan seluruh bagian furniture,
kaca, metal,dll
3) Wooden
polish, gunanya untuk mengkilapkan semua yang berbahan dari kayu
4) Metal
polish, gunanya untuk mengkilapkan semua yang berbahan dari metal
5) Sabun
cair, gunanya untuk membersihkan alat-alat dari kaca, porselin, dan plastic
6) Go
gatter, untuk membersikan toilet
7) Forward,
untuk bahan pembersih dan desinffektan lantai
8) Wax
strip, untuk membersihkan dan mengangkat kotoran, atau pelapis lantai
9) Complete,
untuk sealer atau memberikan ketahanan maksimum dari goresan sepatu dan debu
10) Spot and satian remover, untuk
membersihkan noda-noda pada karpet.
Metode pembersihan
1) Dusting
(mengelap kering)
2) Dump
dusting (mengelap lembab)
3) Sweeping
(menyapu)
4) Dam
sweeping/ moping (mengelap)
5) Glass wiping
(membersihkan kaca)
Tipe pembersihan
1) Daily
cleaning, adalah pembersihan yang biasanya dilakukan dalam sehari-hari, antara
lain, kamar tamu, area umum, kantor, toilet, restoran, kolam renang
2) General
cleaning, adalah pembersihan menyeluruh dengan cara tahap demi tahap.
Pembersihan biasanya dilakukan pada saat tamu sedang sedikit
3) Seasonal
cleaning, adalah pembersihan yang dilakuakn pada saat pergantian musim
4) Remodeling
adalah, mengubah sebagian atau seluruh ruan tamu termasuk peralatan dan
fasilitias yang dipakai
Jenis-jenis lantai
1) Hard
floor (lantai keras) antara lain: marmer, ubin dan teraso
2) Resilent
(lantai lunak) antara lain vinyl, asbestor, linoleum
3) Lantai
kayu
4) Permadani
(karpet)
1. Room
section
Mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam
membersihkan dan merapihkan kamar dan mengecek seluruh keadaan kamar. Petugas
pembersihan kamar disebut room attendant, untuk laki-laki room boy dan untuk
wanita room maid.
1.1) Jenis
kamar
a) standart
room
b) superior/
deluxe room
c) suite
room, yang terbagi atas : standart suite, deluxe suite, suite superior,
junior suite,
family suite, presindential suite, penthouse
d) studio
room adalah kamar yang dilengkapi dengan studio bed(sofa yang bisa dibuat
tempat tidur)
1.2) Jenis
tempat tidur
a) single
bed , tempat tidur yang digunakan untuk 1 orang
b) double
bed adalah kamar uang dilengkapi dengan satu tempat tidiur dengan ukuran queen
atau king untuk dua orang
c) twin
beded room adalah kamar yang dilengkapi dua single bed dalam satu kamar
d) triple
room adalah kamar yang dilengkapi dengan double bed dan single bed, untuk tiga
orang
e) holiday
bed adalah tempat tidur yang disambung oleh heardboard
f) rollaway
bed adalah bed tambahan untuk menambah kekurangan tempat tidur dikamar (extra
bed)
g) baby
crib adalah tempat tidur khusus untuk bayi atau anak-anak
h) sofa
bed adalah sofa yang bagian bawahnya bisa untuk menyembunikan tempat tidur
tambahan
i) Murphy
bed adalah tempat tidur yang bisa dilipat kedalam dinding
j) Fold
away bed adalah tempat tidur yang bisa dilipat dan dapat disimpan
1.3) Status
kamar
a) O
(occupied), status kamar yang telah ditempati oleh tamu (berisi).
b) V
(vacant), adalah kamar kosong
c) VD
(vacant dirty), adalah kamar kosong tapi kotor.
d) VR
(vacant ready) adalah kamar kosong yang telah dibersihkan tapi belum siap untuk
dijual.
e) VI
(vacant inspection) adalah kamar kosong yamg telah diperiksa dan
telah siap untuk dijual
f) SO
(sleep out) adalah kamar berisi tetapi tamu tidak tidur dikamar.
g) NB
(no baggage) adalah kamar yang berisi tetapi tamunya tidak membawa barang.
h) DND
(don’t Distrub) adalah kamar yang berisi dan tamanya tidak ingin diganggu
biasanya kamar ini memasang tanda DND pada pintu kamar.
i) OOO
(out of order) adalah kamar yang rusak dan tidak bisa dijual
j) DL
(double lock) adalah kamar yang dikunci dua kali, hal ini bisa terjadi karena
keinginan tamu maupun para pihak management hotel.
k) HU
( house use) adalah kamar yang digunakan oleh tamu hotel secara
gratis.
1.4) Istilah
kamar menurut letak
a) connecting
room adalah kamar yang bersebelahan dihubungkan dengan pintu.
b) Adjoining
room adalah kamar yang berseberangan.
c) Duplex
room adalah kamar yang memiliki satu sampai tiga kamar yang berbeda tingkat
yang dihubungkan dengan tangga.
d) Cabana
room adalah kamar terpisah yang letaknya bisa menghadap kolam renang kebun dan
sebagainya.
1.5) Pembersihan
dan penataan kamar
Biasanya bisa meggunakan 2 sheet, tapi yang
sering digunakan adalah tiga sheet, adapun tata cara membersihkan kamar adalah
membersihkan searah jarum jam, dari dalam keluar dan dari atas ke bawah. Untuk
memasuki kamar harus memperhatikan status kamar yang akan di bersihkan. Standar
operasional prosedur memasuki kamar adalah
a) ketuk
pintu tiga kali sambil mengucapkan housekeeping.
b) Masuk
kamar secara perlahan-lahan.
c) Hidupkan
lampu, matikan ac, buka jendela
d) Bersihkan
kamar dari sampah
e) Rapikan
pakaian tamu yang berserakan ditempatkan ditempat semula jangan dipindah-pindah
apalagi yang didalam tas, pakaian kotor di kirim ke loundry.
f) Making
the bed (merapikan tempat tidur), linen yang kotor ditempatkan di trolly, ambil
sheet bersih kemudian rapikan tempat tidur.
g) Melengkapi
guest amenities.
h) Masuk
kamar mandi, bersihkan kamar mandi.
i) Dusting
j) Vacuuming
k) Jika
keluar kamar tutup jendela, hidupkan ac suhu kamar, matikan lampu.
1.6) Pembersihan
kamar mandi
a) Membersihkan
dinding, tirai shower, dan cermin.
b) Membersihkan
bathtub.
c) Membersihkan
toilet atau bidet dan uranior.
d) Membersihkan
washtafel.
e) Membersihkan
lantai kamar mandi.
f) Mengosongkan
bak sampah.
1.7) Peralatan
kamar
a) wardrobe
(lemari) dan lamp
b) luggage
rack (meja untuk menempatkan tas atau pun sepatu)
c) desk
and chair (meja dan kursi)
d) night
lamp (lampu)
e) mirror
(cermin)
f) standing
lamp (lampu yang ada dipojok)
g) television
h) minibar
i) night
table (meja disamping tempat tidur)
j) guest
supplies antara lain :
1. tissue
box
2. ashtray
(asbak)
3. matchess
(korek api)
4. stationary
kit (amplop, kertas surat, pen, post card)
5. memo
pad and pencil, biasanya ditempatkan di night table (meja malam)
6. comb
(sisir)
7. sewing
kit (alat jahit menjahit)
8. shoes
shine (pengkilap sepatu)
9. laundry
bag and list ( kantong tempat pakaian kotor)
10. glass
and glass cover
11. DND sign
12. slipper (sandal)
13. room service menu
14. doorknob menu
15. telephone box
16. tea set
8) Peralatan kamar mandi
a. shop
b. bath
foam
c. cotton
bud
d. sanitary
bag
e. scale
(timbangan badan)
f. tooth
brush and paste
g. mosturaizer
h. shower
cap
i. disposal
bag
j. shampoo
k. conditioner
l. tissue
roll
3.Laundry
Mempunyai tugas dan tanggung jawabnya adalah
melakukan pemeliharaan seluruh jenis linen yang dipergunakan operasioal hotel.
Dan juga menerima pencucian pakaian tamu dan pakaian seragam hotel.
4.linean
Linen attendant adalah yang bertanggung jawab
atas penyimpanan, penyediaan, kelengkapan, kebersihan, yang dibutuhkan untuk
keperluan hotel. Antara lain
1) sheet
(seprai),
2) pillow
case (sarung bantal)
3) blanket
(selimut)
4) bed
cover (penutup tempat tidur)
5) bed
protector (pelindung kasur)
6) towel
(anduk) : bath towel, hand towel, face towel, bath mat (keset), bath rug (baju
mandi),
7) napkin
(sapu tangan)
8) table
cloth (taplak meja), atc
5. Florist
seksi yang bertanggung jawab untuk menyediakan
dan merangkai bunga-bunga yang segar untuk memperindah dekorasi dalam hotel.
6. Health & recreational
bertanggung jawab atas pelayanan fasilitas-fasilitas umum yang disediakan hotel
untuk tamu, meliputi, spa and massage, fitness, golf, pool dan yang lainnya.
3. Seksi-seksi dalam
housekeeping
Bagian yang bertugas
memelihara kebersihan, kerapian, kelengkapan kamar-kamar tamu, restorant, bar
dan tempat-tempat umum dalam hotel, termasuk tempat-tempat untuk karyawan,
kecuali tempat yang menjadi tanggung jawab steward. Misalnya kitchen area,
dishwashing area, garbage area. Adapun House Keeping dibagi menjadi beberapa
seksi antara lain:
a. Room Section
Floor/Area Section
Seksi ini bertanggung
jawab atas penyiapan dan kebersihan kamar tamu yang dikerjakan oleh seorang
Roomboy/Maid.
b. Maintenance section
(seksi perbaikan dan pemeliharaan alat di housekeeping).
Seksi ini bertugas dalam
memperbaiki dan memelihara peralatan hotel yang dikerjakan oleh bagian
engineering.
c. Linen &
Uniform
Bagian yang menangani
linen-linen yang digunakan di kamar-kamar tamu maupun fasilitas yang ada di
food & beverage serta mengurus pakaian seragam dari seluruh pegawai hotel.
d. Recreation
Seksi yang bertugas dalam
menyediakan peralatan rekreasi untuk tamu.
e. Publik Area
Seksi ini bertanggung
jawab atas kebersihan seluruh area umum seperti Lift, Corridor, Main Entrance
dan lai-lain.
f. Store section
Yaitu seksi yang
menangani pergudangan, penyimpanan, dan pengeluara, barang-barang tata graha,
seperti alat pembersih, bahan pembrsih dsb.
g. Laundry, seksi yang
mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan linen-linen yang bersih untuk
keperluaan kamar, restauran dan meeting room, menyediakan seragam bersih bagi
karyawan dan membersihkan pakaian tamu yang kotor.
h. Linen dan Uniform,
seksi yang bertanggung jawab untuk mengelola sirkulasi dan penyediaan seluruh
linen dan uniform bagi karyawan.
i. Florist, seksi yang
bertanggung jawab untuk menyediakan dan merangkai bunga-bunga yang segar untuk
memperindah dekorasi dalam hotel.
j. Gardener, Seksi yang
bertanggung jawab untuk memelihara tanaman-tanaman baik didalam maupun diluar
hotel.
5. JABATAN
A. EXECUTIVE
HOUSEKEEPING
NAMA JABATAN : EXECUTIVE HOUSKEEPER
DIVISI : ROOM DIVISION
DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Atasan langsung : GENERAL MANAGER
Bawahan Langsung : ASSISTANT EXECUTIVE HOUSEKEEPER
NAMA JABATAN : EXECUTIVE HOUSKEEPER
DIVISI : ROOM DIVISION
DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Atasan langsung : GENERAL MANAGER
Bawahan Langsung : ASSISTANT EXECUTIVE HOUSEKEEPER
B. ASSISTANT
EXECUTIVE HOUSEKEEPING
NAMA JABATAN : ASSISTANT EXECUTIVE HOUSKEEPER
DIVISI : ROOM DIVISION
DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Atasan langsung : EXECUTIVE HOUSEKEEPER
Bawahan Langsung : HK Coord.
- Order Taker/Linen
- Roomboy
- Houseman
- Gardener
NAMA JABATAN : ASSISTANT EXECUTIVE HOUSKEEPER
DIVISI : ROOM DIVISION
DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Atasan langsung : EXECUTIVE HOUSEKEEPER
Bawahan Langsung : HK Coord.
- Order Taker/Linen
- Roomboy
- Houseman
- Gardener
C. OFFICE
BOY
NAMA JABATAN : OFFICE BOY (UTILITY)
DIVISI : HOUSEMAN
DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Atasan langsung : HK SUPERVISOR
NAMA JABATAN : OFFICE BOY (UTILITY)
DIVISI : HOUSEMAN
DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Atasan langsung : HK SUPERVISOR
D. GARDENER
NAMA JABATAN : GARDERNER
DIVISI : -
• DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Atasan langsung : HK SUPERVISOR
Bawahan Langsung : -
NAMA JABATAN : GARDERNER
DIVISI : -
• DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Atasan langsung : HK SUPERVISOR
Bawahan Langsung : -
E. HOUSEMAN
• NAMA JABATAN : HOUSEMAN (PUBLIC AREA)
• DIVISI : ROOM DIVISION
• DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Atasan langsung : HK SUPERVISOR
• NAMA JABATAN : HOUSEMAN (PUBLIC AREA)
• DIVISI : ROOM DIVISION
• DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Atasan langsung : HK SUPERVISOR
F. ROOM
BOY
• NAMA JABATAN : ROOM BOY
• DIVISI : ROOM DIVISION
• DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI Atasan langsung : HK SUPERVISOR
Bawahan langsung :-
• NAMA JABATAN : ROOM BOY
• DIVISI : ROOM DIVISION
• DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI Atasan langsung : HK SUPERVISOR
Bawahan langsung :-
G. .
LINEN / UNIFORM ATTENDANT
NAMA JABATAN : LINEN / UNIFORM ATTENDANT
DIVISI : ROOM DIVISION
DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Atasan langsung : HK SUPERVISOR
NAMA JABATAN : LINEN / UNIFORM ATTENDANT
DIVISI : ROOM DIVISION
DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Atasan langsung : HK SUPERVISOR
H. . LINEN
/ UNIFORM STAFF AND ORDER TAKER
• NAMA JABATAN : LINEN / UNIFORM STAFF AND ORDER TAKER
• DIVISI : ROOM DIVISION
• DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Atasan langsung : HK SUPERVISOR
Bawahan Langsung :
• NAMA JABATAN : LINEN / UNIFORM STAFF AND ORDER TAKER
• DIVISI : ROOM DIVISION
• DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Atasan langsung : HK SUPERVISOR
Bawahan Langsung :
I.
ROOMBOY
SUPERVISOR
• NAMA JABATAN : ROOMBOY SUPERVISOR
• DIVISI : ROOM DIVISION
• DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
Kedudukan dalam organisasi
Atasan langsung : executive houskeeper
Bawahan Langsung : Room Boy
• NAMA JABATAN : ROOMBOY SUPERVISOR
• DIVISI : ROOM DIVISION
• DEPARTEMEN : HOUSEKEEPING
Kedudukan dalam organisasi
Atasan langsung : executive houskeeper
Bawahan Langsung : Room Boy
BAB III
Penutup
1. Simpulan
1. Bahan
pembersih adalah bahan kimia yang ada dalam rumah tangga yang bermanfaat
sebagai pembersih. Bahan kimia yang termasuk dalam kelompok ini yang dapat
membantu proses pencucian yaitu melepaskan kotoran dari tempatnya menempel dan
menahan agar kotoran yang telah terlepas tetap tersuspensi.
2. a.Laundry
· Deterjen
Berbentuk
bubuk, berbutir halus, batangan, cair atau cream. Dapat dipergunakansebagai
bahan pembersih untuk peralatan dari bahan
dasarplastic,vinyl,keramik,kulit,metal,porselin.
b. Public
Area
· Strippers
Bahan ini
dapat digunakan untuk mengangkat lapisan/sealerdan finisherserta
menghancurkan daya metal lock yang terdapat pada lapisan itu (untuk
membersihkan lantai yang akan dilapisi). Stripper digunakan pada
lantairesilient dan lantai keras.
3. a. Tar
Go Dry adalah untuk noda berminyak formula untuk di cleaning bahan pembersih
campuran solvent dan detergen ini membersihkan noda dengan cepat dan sempurna
khususnya noda – noda berminyak. Aman pada bahan dan warna sensitiv.
b.Laundry
Tar Go adalah untuk noda berminyak formula ramah lingkungan untuk wet cleaning
dan laundry. Pembersih dengan bahan kasar deterjen yang ramah lingkungan. Dapat
membersihkan noda berminyak yang parah sekalipun pada proses Laundry dan wet
cleaning.
4.
Beberapa fungsi atau manfaat itu dapat dikelompokkan antara lain yaitu,
pertama, sebagai bahan pembersih, kedua, sebagai bahan pemutih, keiga, sebagai
bahan pewangi, dan yang keempat sebagai bahan pestisida. Bahan bahan pembersih
yang baik memenuhi syarat-syarat seperti ekonomis, tidak beracun, tidak
korosit, tidak menggumpal dan tidak berdebu, mudsh diukur, stabil selama
penyimpanan, mudah larut dengan sempurna.
2. Saran
Diharapkan
selesainya makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi penulis.Penulis
menyadari bahwa ada beberapa saran yang harus diperhatikan dan dapat dipetik
serta ditelaah sebagai saran dari penulis. Segala proses awal pembuatan makalah
ini sampai proses akhir dari pembuatan makalah ini tentunya mengalami banyak
kekurangan serta penulis yakin ada kesalahan yang baik disengaja maupun tidak
sengaja dilakukan oleh penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Subscribe to:
Comments (Atom)
-
Micrrosoft Word 2013 Ukuran kertas A5 ( 14,8cm , 21cm ) Top : 2 cm Left : 3 cm Bottom : 2 cm Right : 2 cm ...
-
Micrrosoft Word 2013 Ukuran kertas A5 ( 14,8cm , 21cm ) Top : 2 cm Left : 3 cm Bottom : 2 cm Right : 2 cm Ti...